Sebagai calon guru yang professional harus memiliki keterampilan
sebagai bekal dalam mendidik peserta didik. Karena pada dasarnya masing-masing
peserta didik merupakan pribadi yang unik dalam hal karakteristik, dan
perkembangannya. Dalam perkembangan masing-masing peserta didik juga tidak selalu
berkembang secara linier tetapi bersifat fluktuatif dan bahkan stagnasi (diam).
Karakteristik perkembangan pada
individu memiliki tahapan-tahapan yang spesifik secara struktural maupun
fungsional. Begitu juga dengan tugas-tugas perkembangannya. Dalam hal ini
masing-masing karakteristik dalam tahapan-tahapan perkembangan memiliki
tugas-tugas perkembangannya sepanjang rentang kehidupan pada individu. Point
pertama pada makalah ni membahas tentang masalah perkembangan yang meliputi:
masa prenatal, masa neonatal, masa bayi, awal masa kanak-kanak, masa puber,
masa remaja, masa dewasa awal, masa paruh baya dan masa lanjut usia. Sedangkan
dari point tugas-tugas perkembangan, memaparkan tentang tanggung jawab dari
tiap tahapan karakteristik perkembangan yang dilalui individu.
Dalam
hal ini, diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan dari pembelajaran materi dalam
hal:
1.
Ciri-ciri perkembangan
sepanjang rentang kehidupan
2.
Menjelaskan tugas-tugas
perkembangan sepanjang rentang kehidupan
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
4.
Cara menghadapi peserta
didik sesuai dengan umur dan karakteristik masing-masing perserta didik.
Dengan
ketercapaiannya target di atas maka bab karakteristik dan tugas-tugas
perkembangan dapat menjadi modal bagi mahasiswa untuk menghadapi perserta
didik.
Karakteristik
Perkembangan
1. Masa
Prenatal
Periode pranatal merupakan periode
pertama dalam rentang kehidupan manusia. Periode ini merupakan periode yang
terpenting dari semua periode perkembangan, karena memberi dasar untuk
perkembangan selanjutnnya. Perkembangan periode pranatal ditandai dengan
konsepsi (bertemunya ovum dengan sperma), dan diakhiri dengan kelahiran, dengan
jangka waktu kurang lebih sembilan bulan sepuluh hari.
2. Masa
Neonatal
Masa Neonatal
adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari, dimana keberadaan dianggap sebagai individu dan
bukan lagi sebagai parasit seperti saat didalam tubuh ibu.
3. Masa
Bayi
Bayi adalah masa tahapan pertama
kehidupan seorang manusia setelah terlahir dari rahim seorang ibu. Pada masa
ini, perkembangan otak dan fisik bayi selalu menjadi perhatian utama, terutama
pada bayi yang terlahir prematur maupun bayi yang terlahir cukup bulan namun
memiliki berat badan rendah. Baik ibu maupun bapak dan orang-orang terdekat si
bayi juga harus selalu mengawasi serta memberikan perawatan yang terbaik bagi
bayi sampai bayi berumur 1 tahun.
4.
Masa Kanak –
Kanak Awal
Masa ini
berlangsung mulai dari umur 2 tahun sampai 6 tahun. Pada masa ini pun peranan
ibu kini beralih dari perpanjangan evolusi alamiah kekuatan budaya. Tugas ibu
kini adalah mendorong pola – pola kelakuan yang memungkinkan anak mengambil
tempat dalam masyarakat manusia. Masa ini pun kita akan melihat bagaimana bayi
yang sebelumnya sangat tergantung penuh pada sang ibu, kini mereka harus
berusaha bergerak untuk melepaskan kemandiriannya secara perlahan – lahan,
tetapi tidak dipungkiri seorang ibu akan selalu membantunya walaupun tidak
secara penuh.
Pada
masa kanak-kanak awal, rata-rata anak bertambah tinggi 6,25 cm setiap tahun, dan
bertambah berat 2,5 – 3,5 kg setiap tahun. Pada usia 6 tahun berat harus kurang
lebih mencapai tujuh kali berat pada waktu lahir.
5.
Masa Kanak – Kanak Akhir
Akhir masa
kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai sepuluh tahun sampai dengan
anak mengalami kematangan seksual yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan
dan empat belas tahun agi anak laki-laki, oleh oang tua disebut sebagai ‘usia
yang menyulitkan’, ‘tidak rapi’, atau ‘usia bertengkar’, oleh para pendidik disebut sebagai ‘usia berkelompok’, ‘usia
penyesuaian’, atau ‘usia kreatif’. Pertumbuhan fisik yang lambat pada ahir masa
kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex, dan intelegensi.
6.
Masa Pubertas
Adalah
masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan
fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat
berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15
hingga 16 tahun.Masa
puber memiliki fase negatif yang berarti mengambil sikap “anti” terhadap
kehidupan atau kelihatannya kehilangan sifat-sifat baik yang sebelumnya sudah
berkembang.fase puber dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
1.
Tahap prapuber (bukan lagi seorang
anak tapi belum remaja).
2.
Tahap puber (kematangan
seksual muncul).
3.
Tahap pascapuber (muncul ciri2 seks
sekunder).
7.
Masa Remaja
Adalah
suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang
dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun
hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat,
pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan
perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan
pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian
kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak,
dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
8.
Masa dewasa awal
Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau
kata adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan
atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock (1999) mengatakan bahwa masa
dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun, saat
perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang
menyertai berkurangnya
kemampuan reproduktif. Santrock (2002) mengatakan masa dewasa awal
adalah masa untuk bekerja dan menjalin hubungan dengan lawan jenis, terkadang
menyisakan sedikit waktu untuk hal lainnya. Kenniston (dalam Santrock, 2002)
mengemukakan masa muda (youth) adalah periode
kesementaraan ekonomi
dan pribadi, dan perjuangan antara ketertarikan pada
kemandirian dan menjadi
terlibat secara sosial.
9.
Masa dewasa paruh baya
Masa
dewasa pertengahan (madya) atau yang disebut juga usia setengah baya dalam
terminologi kronologis yaitu pada umumnya berkisar antara usia 40 - 60 tahun,
dimana pada usia ini ditandai dengan berbagai perubahan fisik maupun mental
(Hurlock,1980:320).
10.
Masa lanjut usia (di atas 60 tahun)
Berdasarkan
defenisi secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya
65 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut
dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh
untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai
oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi
stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk
hidup serta peningkatan kepekaan secara individual (Efendi, 2009).
Tugas – Tugas Perkembangan
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah
tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode
kehidupan tertentu, dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia,
tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau
masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing
fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst
sebagai berikut:
1.
Masa bayi dan masa kanak-kanak awal.
a.
Belajar memakan makanan padat.
b.
Belajar berjalan.
c.
Belajar berbicara.
d.
Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh.
e.
Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya.
f.
Mempersiapkan diri untuk membaca.
g.
Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan
hati nurani.
2.
Masa kanak-kanak akhir
a.
Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain.
b.
Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri.
c.
Belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya.
d.
Mulai mengembangkan peran sosial pria dan wanita.
e.
Mengembangkan keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan
berhitung.
f.
Mengembangkan pengertian-pengertian
yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
g.
Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tatakrama dan
tingkatan nilai.
h.
Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga.
i.
Mencapai kebebasan pribadi.
3.
Masa remaja
a.
Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman
sebaya.
b.
Mencapai peran sosial pria dan wanita.
c.
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara
efektif.
d.
Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung
sosial.
e.
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang
dewasa lainnya.
f.
Mempersiapkan karier ekonomi.
g.
Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
h.
Memperoleh perangkat nilai dan sistem etika sebagai pegangan
untuk berperilaku mengembangkan ideologi.
4.
Masa dewasa awal.
a.
Mulai bekerja.
b.
Memilih pasangan.
c.
Belajar hidup dengan tunangan.
d.
Mulai membina keluarga.
e.
Mengasuh anak.
f.
Mengelola rumah tangga.
g.
Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
h.
Mencari kelompok sosial yang menyenangkan.
5.
Masa usia paruh baya
a.
Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga
negara.
b.
Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang
bertanggung jawab dan bahagia.
c.
Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu luang.
d.
Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai
individu.
e.
Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
fisik.
f.
Mencapai dan mempertahankan prestasi
yang memuaskan dalam karier pekerjaan.
g.
Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua.
6.
Masa tua
a.
Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan
kesehatan.
b.
Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya
penghasilan keluarga.
c.
Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup.
d.
Membentuk hubungan orang-orang seusia.
e.
Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan.
f.
Menyesuaikan diri dengan peran
sosial secara fleksibel.
DAFTAR PUSTAKA
Santrock,
John W., 2002, Life - Span Develompment (Perkembangan Sepanjang Hidup), Edisi 5,
Jilid II, Jakarta : Erlangga
Hurlock,
E.B, 1987, Perkembangan
Anak, Jakarta : Erlangga
Hurlock, B.Elizabeth, Psikologi perkembangan, Jakarta, Erlangga
Kramer Rita,salk lee.Dr,Cara
membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi manusia sehat mental dan
cedas,Jakarta,Gunung jati
Arstein holene, Perkembangan jiwa
anak,Sinar Kumala,Bandung
Rifai, Achmad dan Tri Anni,
Catharina. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press.
Sri Rumini & Siti Sundari, Perkembangan Anak dan
Remaja. (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar