Kamis, 20 Desember 2012

Karakteristik dan Tugas-tugas Perkembangan

Sebagai calon guru yang professional harus memiliki keterampilan sebagai bekal dalam mendidik peserta didik. Karena pada dasarnya masing-masing peserta didik merupakan pribadi yang unik dalam hal karakteristik, dan perkembangannya. Dalam perkembangan masing-masing peserta didik juga tidak selalu berkembang secara linier tetapi bersifat fluktuatif dan bahkan stagnasi (diam).
            Karakteristik perkembangan pada individu memiliki tahapan-tahapan yang spesifik secara struktural maupun fungsional. Begitu juga dengan tugas-tugas perkembangannya. Dalam hal ini masing-masing karakteristik dalam tahapan-tahapan perkembangan memiliki tugas-tugas perkembangannya sepanjang rentang kehidupan pada individu. Point pertama pada makalah ni membahas tentang masalah perkembangan yang meliputi: masa prenatal, masa neonatal, masa bayi, awal masa kanak-kanak, masa puber, masa remaja, masa dewasa awal, masa paruh baya dan masa lanjut usia. Sedangkan dari point tugas-tugas perkembangan, memaparkan tentang tanggung jawab dari tiap tahapan karakteristik perkembangan yang dilalui individu.
Dalam hal ini, diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan dari pembelajaran materi dalam hal:
1.        Ciri-ciri perkembangan sepanjang rentang kehidupan
2.        Menjelaskan tugas-tugas perkembangan sepanjang rentang kehidupan
3.         Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
4.        Cara menghadapi peserta didik sesuai dengan umur dan karakteristik masing-masing perserta didik.

Dengan ketercapaiannya target di atas maka bab karakteristik dan tugas-tugas perkembangan dapat menjadi modal bagi mahasiswa untuk menghadapi perserta didik. 

Karakteristik Perkembangan
1.      Masa Prenatal
Periode pranatal merupakan periode pertama dalam rentang kehidupan manusia. Periode ini merupakan periode yang terpenting dari semua periode perkembangan, karena memberi dasar untuk perkembangan selanjutnnya. Perkembangan periode pranatal ditandai dengan konsepsi (bertemunya ovum dengan sperma), dan diakhiri dengan kelahiran, dengan jangka waktu kurang lebih sembilan bulan sepuluh hari.
2.      Masa Neonatal
Masa Neonatal adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari, dimana keberadaan dianggap sebagai individu dan bukan lagi sebagai parasit seperti saat didalam tubuh ibu.
 
3.      Masa Bayi

Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah terlahir dari rahim seorang ibu. Pada masa ini, perkembangan otak dan fisik bayi selalu menjadi perhatian utama, terutama pada bayi yang terlahir prematur maupun bayi yang terlahir cukup bulan namun memiliki berat badan rendah. Baik ibu maupun bapak dan orang-orang terdekat si bayi juga harus selalu mengawasi serta memberikan perawatan yang terbaik bagi bayi sampai bayi berumur 1 tahun.
 
4.    Masa Kanak – Kanak Awal
Masa ini berlangsung mulai dari umur 2 tahun sampai 6 tahun. Pada masa ini pun peranan ibu kini beralih dari perpanjangan evolusi alamiah kekuatan budaya. Tugas ibu kini adalah mendorong pola – pola kelakuan yang memungkinkan anak mengambil tempat dalam masyarakat manusia. Masa ini pun kita akan melihat bagaimana bayi yang sebelumnya sangat tergantung penuh pada sang ibu, kini mereka harus berusaha bergerak untuk melepaskan kemandiriannya secara perlahan – lahan, tetapi tidak dipungkiri seorang ibu akan selalu membantunya walaupun tidak secara penuh. Pada masa kanak-kanak awal, rata-rata anak bertambah tinggi 6,25 cm setiap tahun, dan bertambah berat 2,5 – 3,5 kg setiap tahun. Pada usia 6 tahun berat harus kurang lebih mencapai tujuh kali berat pada waktu lahir.
5.    Masa Kanak Kanak Akhir
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai sepuluh tahun sampai dengan anak mengalami kematangan seksual yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun agi anak laki-laki, oleh oang tua disebut sebagai ‘usia yang menyulitkan’, ‘tidak rapi’, atau ‘usia bertengkar, oleh para pendidik disebut sebagai ‘usia berkelompok’, ‘usia penyesuaian’, atau ‘usia kreatif’. Pertumbuhan fisik yang lambat pada ahir masa kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex, dan intelegensi.
 
6.         Masa Pubertas
Adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun.Masa puber memiliki fase negatif yang berarti mengambil sikap “anti” terhadap kehidupan atau kelihatannya kehilangan sifat-sifat baik yang sebelumnya sudah berkembang.fase puber dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
1.        Tahap prapuber (bukan lagi seorang anak tapi belum remaja).
2.        Tahap puber (kematangan seksual muncul).
3.        Tahap pascapuber (muncul ciri2 seks sekunder).

7.         Masa Remaja
Adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.

8.         Masa dewasa awal
Istilah  adult  atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata  adultus  yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi  dewasa. Hurlock (1999) mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Santrock (2002) mengatakan masa dewasa awal adalah masa untuk bekerja dan menjalin hubungan dengan lawan jenis, terkadang menyisakan sedikit waktu untuk hal lainnya. Kenniston (dalam Santrock, 2002) mengemukakan masa muda (youth) adalah periode kesementaraan ekonomi dan pribadi, dan perjuangan antara ketertarikan pada kemandirian dan menjadi terlibat secara sosial. 

9.         Masa dewasa paruh baya
Masa dewasa pertengahan (madya) atau yang disebut juga usia setengah baya dalam terminologi kronologis yaitu pada umumnya berkisar antara usia 40 - 60 tahun, dimana pada usia ini ditandai dengan berbagai perubahan fisik maupun mental (Hurlock,1980:320).

10.     Masa lanjut usia (di atas 60 tahun)
Berdasarkan defenisi secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual (Efendi, 2009).  


Tugas – Tugas Perkembangan
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu, dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
 
Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:
1.         Masa bayi dan masa kanak-kanak awal.
a.         Belajar memakan makanan padat.
b.        Belajar berjalan.
c.         Belajar berbicara.
d.        Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh.
e.         Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya.
f.             Mempersiapkan diri untuk membaca.
g.        Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani.
2.         Masa kanak-kanak akhir
a.         Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain.
b.        Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri.
c.         Belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya.
d.        Mulai mengembangkan peran sosial pria dan wanita.
e.         Mengembangkan keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung.
f.             Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
g.        Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tatakrama dan tingkatan nilai.
h.        Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga.
i.              Mencapai kebebasan pribadi.
3.         Masa remaja
a.         Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya.
b.        Mencapai peran sosial pria dan wanita.
c.         Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
d.        Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung sosial.
e.         Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
f.             Mempersiapkan karier ekonomi.
g.        Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
h.        Memperoleh perangkat nilai dan sistem etika sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi.
4.         Masa dewasa awal.
a.         Mulai bekerja.
b.        Memilih pasangan.
c.         Belajar hidup dengan tunangan.
d.        Mulai membina keluarga.
e.         Mengasuh anak.
f.             Mengelola rumah tangga.
g.        Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
h.        Mencari kelompok sosial yang menyenangkan.
5.         Masa usia paruh baya
a.         Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga negara.
b.        Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia.
c.         Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu luang.
d.        Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu.
e.         Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik.
f.             Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier pekerjaan.
g.        Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua.
6.         Masa tua
a.         Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan.
b.        Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan keluarga.
c.         Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup.
d.        Membentuk hubungan orang-orang seusia.
e.         Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan.
f.             Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara fleksibel.


DAFTAR PUSTAKA
Santrock, John W., 2002, Life - Span Develompment (Perkembangan Sepanjang Hidup), Edisi 5, Jilid II, Jakarta : Erlangga
Hurlock, E.B, 1987, Perkembangan Anak, Jakarta : Erlangga
Hurlock, B.Elizabeth, Psikologi perkembangan, Jakarta, Erlangga
Kramer Rita,salk lee.Dr,Cara membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi manusia sehat mental dan cedas,Jakarta,Gunung jati
Arstein holene, Perkembangan jiwa anak,Sinar Kumala,Bandung
Rifai, Achmad dan Tri Anni, Catharina. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press.
Sri Rumini & Siti Sundari, Perkembangan Anak dan Remaja. (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2004)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar