Sabtu, 05 Mei 2012

Konfigurasi router menggunakan Static Route


TASK 4
Tugas Keamanan Jaringan Komputer
dibuat oleh:
Nama    : Nurlaeli
Nim       : 5302410018
Rombel  : 01

Routing

Routing adalah proses dimana suatu router memforward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar,  router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing  dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang  lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
2 Metode mengarahkan / memforward paket:
a.       Static Route
b.      Dynamic route

a.      Static Route
è Static Route : melewatkan  suatu paket secara manual
è Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual,  administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena itu  routing statis hanya mungkin dilakukan untuk  jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis  bias diterapkan di jaringan skala besar dan  membutuhkan kemampuan lebih dari  administrator.
è Cara kerja routing Static:
1.      Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router.
2.      Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam table routing
3.      Routing static digunakan untuk melewatkan paket data
è Antara administrator jaringan dan network/router harus saling mengenal, karena jika salah satunya tidak mengenali maka jalur paket datanya akan terputus.
è Karakteristik Static Route:
1.      Static Route tidak menangani kegagalan dalam jaringan, sehingga setiap kegagalan/ perubahan harus juga dilakukan secara manual.
2.      Static Route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi rute untuk setiap jaringan di dalam innetwork.
3.      Rute untuk setiap network yang tidak terhubunga langsung dari sebuah router harus dikenalkan satu per satu.
è Keuntungan Static Route:
1.      Meringankan kerja prosessor yang ada pada router.
2.      Tidak ada BW yang digunakan untuk pertukaran informasi isi table routing antar router.
3.      Tingkat keamanan lebih tinggi jika dibandingkan dengan mekanisme lainnya.
è Kekurangan Static Route:
1.      Admin harus mengetahui informasi tiap-tiap router yang terhubung jaringan.
2.      Jika terdapat penambahan / perubahan topologi jaringan admin harus mengubah isi table routing.
3.      Tidak cocok untuk jaringan yang besar.
       
b.      Dynamic Route
ð  Routing protocol adalah berbeda dengan routed protocol. Routing protocol adalah komunikasi  antara router-router. Routing protocol mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang  jaringan dan koneksi antar router.
ð  Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya.  Seperti pada gambar di bawah ini

ð  Contoh routing protokol:
§  Routing Information Protocol (RIP)
§  Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
§  Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
§  Open Shortest Path First (OSPF)
§  Routed protocol digunakan untuk trafik user langsung.  Routed protocol menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk melewatkan paket yang akan diteruskandari satu host ke host yang lain berdasarkan alamatnya.
ð  Contoh routed protocol:
- Internet Protocol (IP)
- Internetwork Packet Exchange (IPX)

Contoh Static Route menggunakan Cisco:
Untuk lebih jelas silahkan unduh disini 

Rabu, 02 Mei 2012

Virtual LAN (VLAN)





KEAMANAN JARINGAN DAN KOMPUTER
TASK 3
“VIRTUAL LAN (VLAN)




Disusun oleh:
Nurlaeli                      5302410018
Rombel  01


PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012

========================================================================
Virtual LAN (VLAN)

DEFINISI
VLAN(Virtual Local Area Network) ternyata merupakan pengembangan dari LAN. VLAN adalah suatu model jaringan mirip LAN namun tidak terbatas pada lokasi fisik. Oleh karena itu, jaringan ini dapat dikonfigurasi secara virtual tidak bergantung pada lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation. Alat yang menjadi kunci utama sehingga jaringan dapat dikonfigurasi secara lojik adalah switched.

CARA KERJA
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode(tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses, dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan dalams suatu database. Jika tag-nya berdasarkan port yang digunakan, maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengatur hal tersebut, maka biasanya digunakan switch/bridge yang manageable. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan ke jalur mana data-data akan diteruskan. Selain itu, dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang di dalamnya. Sedangkan, alat yang menghubungkan antar VLAN adalah router.

TIPE-TIPE VLAN
VLAN dapat diklasifikasikan berdasarkan port yang digunakan, MAC address, atau  jenis protokolnya.
1.      Berdasarkan port
Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2, dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel:
Port 1 2 3 4
VLAN 3 3 1 2
Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus berpindah maka Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang.
2.      Berdasarkan MAC Address
Keanggotaan suatu VLAN dapat pula berdasarkan MAC address dari setiap workstation/komputer yang dimiliki oleh user. Mekanismenya adalah dengan cara mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN (dilakukan oleh switch). Pengklasifikasian berdasarkan MAC address menjadi solusi untuk menangani permasalahan apabila VLAN dibentuk berdasarkan port. Setiap user dapat berpindah-pindah tanpa perlu melakukan konfigurasi ulang VLAN. Namun demikian, konfigurasi MAC address dilakukan secara manual sehingga kurang efisien untuk jaringan yang memiliki banyak workstation.
MAC address VLAN
132516617738 1
272389579355 2
536666337777 2
24444125556 1
3.      Berdasarkan Tipe Protokol pada Layer 3 atau IP address yang digunakan
Pada pengklasifikasian ini, bridge/switch mengecek payload field dari setiap frame. Contohnya: melakukan pengklasifikasian setiap IP machine ke suatu VLAN dan setiap AppleTalk machine ke VLAN yang lain. IP address dapat juga digunakan untuk mengidentifikasikan suatu mesin. Strategi ini sangat menguntungkan ketika workstations yang digunakan adalah notebook yang dapat dipindah-pindahkan.
Beberapa keuntungan penggunaan VLAN antara lain:
1.      Security – keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya bisa dipisah secarfa logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya.
2.      Cost reduction – penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal.
3.      Higher performance – pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan.
4.      Broadcast storm mitigation – pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain.
5.      Improved IT staff efficiency – VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen yang sama.
6.      Simpler project or application management – VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis.

Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN yang dinamakan VLAN ID. Digunakan untuk menandai VLAN yang terkait. Dua range VLAN ID adalah:
a.       Normal Range VLAN (1 – 1005)
-          digunakan untuk jaringan skala kecil dan menengah.
-          Nomor ID 1002 s.d. 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan FDDI VLAN. 
-          ID 1, 1002 - 1005 secara default sudah ada dan tidak dapat dihilangkan.
-          Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN, yaitu vlan.dat. file ini disimpan dalam memori flash milkik switch.
-          VLAN trunking protocol (VTP), yang membantu manaejemn VLAN, nanti dipelajari di bab 4, hanya dapat bekerja pada normal range VLAN dan menyimpannya dalam file database VLAN.
b.      Extended Range VLANs (1006 – 4094)
-   memampukan para seervice provider untuk memperluas infrastrukturnya kepada konsumen yang lebih banyak. Dibutuhkan untuk perusahaan skala besar yang membutuhkan jumlah VLAN lebih dari normal.
-          Memiliki fitur yang lebih sedikit dibandingakn VLAN normal range.
-          Disimpan dalam NVRAM (file running configuration).
-          VTP tidak bekerja di sini.
Switch catalys 2960 mendukung 255 normal range dan extended range.
Berikut ini diberikan beberapa terminologi di dalam VLAN.
a.       VLAN Data
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.
b.      VLAN Default
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan tidak dapat dihapus.
c.       Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking 802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic) sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic). Port trunking 802.1Q menempatkan untagged traffic pada Native VLAN.
d.      VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau  SNMP.
e.       VLAN Voice
VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhusukan untuk komunikasi data suara.
Terdapat 3 tipe VLAN dalam konfigurasi, yaitu:
a.       Static VLAN – port switch dikonfigurasi secara manual.
Konfigurasi:
SwUtama#config Terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
SwUtama(config)#VLAN 10
SwUtama(config-vlan)#name VLAN_Mahasiswa
SwUtama(config-vlan)#exit
SwUtama(config)#Interface fastEthernet 0/2
SwUtama(config-if)#switchport mode access
SwUtama(config-if)#switchport access VLAN 10
     
b.      Dynamic VLAN – Mode ini digunakan secara luas di jaringan skala besar. Keanggotaan port Dynamic VLAN dibuat dengan menggunakan server khusu yang disebut VLAN Membership Policy Server (VMPS). Dengan menggunakan VMPS, kita dapat menandai port switch dengan VLAN? secara dinamis berdasar pada MAC Address sumber yang terhubung dengan port.

c.       Voice VLAN - port dikonfigurasi dalam mode voice sehingga dapat mendukung IP phone yang terhubung.
Konfigurasi:
SwUtama(config)#VLAN 120
SwUtama(config-vlan)#name VLAN_Voice
SwUtama(config-vlan)#exit
SwUtama(config)#Interface fastEthernet 0/3
SwUtama(config-if)#switchport voice VLAN 120

Berikut ini diberikan sedikit command untuk konfigurasi dasar VLAN pada Swicth Cisco Catalyst
Langkah 1:Membuat VLAN
(secara default, hanya ada satu VLAN, yaitu VLAN 1)
syntax
Switch#configure terminal
Switch(config)#vlan NomorVLAN
Switch(config-vlan)#name NamaVLAN
contoh: untukmembuat VLAN dengan ID nomor 10 nama marketing.
Switch#configure terminal
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name marketing
Switch(config-vlan)#end
Langkah 2: Verifikasi VLAN yang sudah dibuat:
Command: Switch#sh vlan brief
Langkah 3: Memasukkan Port menjadi anggota suatu VLAN
(secara default semua port dalam switch menjadi anggota VLAN 1)
Contoh: memasukkan Port Fa0/1 menjadi anggota VLAN 10:
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#end
Jika Anda ingin memasukkan beberapa port bersama-sama menjadi anggota port 10, bisa juga menggunakan interface range. misal Anda ingin memasukkan port Fa0/1 sampai dengan Fa0/6, maka urutan perintahnya adalah:
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface range fa0/1 - fa0/6
Switch(config-if-range)#switchport mode access
Switch(config-if-range)#switchport access vlan 10
Langkah 4: Verifikasi Pengaturan Port Menjadi anggota VLAN:
Switch#sh vlan brief
VLAN Name Status Ports
—- ——————————– ——— ——————————-
1 default active Fa0/7, Fa0/8, Fa0/9, Fa0/10
Fa0/11, Fa0/12, Fa0/13, Fa0/14
Fa0/15, Fa0/16, Fa0/17, Fa0/18
Fa0/19, Fa0/20, Fa0/21, Fa0/22
Fa0/23, Fa0/24, Gig1/1, Gig1/2
10 marketing active Fa0/1, Fa0/2, Fa0/3, Fa0/4
Fa0/5, Fa0/6
1002 fddi-default active
1003 token-ring-default active
1004 fddinet-default active
1005 trnet-default active
Menghapus VLAN: Bila Anda Menghapus sebuah VLAN, Anda dapat menggunakan perintah “no vlan NomorVlan.
contoh: perintah untukmenghapus VLAN 10:
Switch#configure terminal
Switch(config)#no vlan 10

Contoh gambar simulasi VLAN menggunakan Cisco: