Tugas Mata Kuliah Pengolahan Citra
Nurlaeli - 5302410018
Rombel 1
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Nurlaeli - 5302410018
Rombel 1
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Definisi dan Tujuan Pengolahan Citra
v
Citra = gambar = image
v
Citra, menurut kamus Webster, adalah
suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau
benda, misal :
-
foto Anda mewakili entitas diri Anda sendiri di
depan kamera
-
foto sinar-X thorax mewakili keadaan bagian
dalam tubuh seseorang
-
data dalam suatu file BMP mewakili apa yang
digambarkannya
v
Citra, dari sudut pandang matematis, merupakan
fungsi menerus (continue) dari intensitas cahaya pada bidang 2 dimensi.
v
Citra yang terlihat merupakan cahaya yang
direfleksikan dari sebuah objek. Sumber cahaya
menerangi objek, objek memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya
tersebut dan pantulan cahaya ditangkap oleh alat-alat optik, misal mata
manusia, kamera, scanner, sensor satelit, dsb, kemudian direkam.
Ø
Pengolahan Citra / Image Processing :
o
Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah
diinterpretasi oleh manusia atau komputer
o
Teknik pengolahan citra dengan mentrasformasikan
citra menjadi citra lain, contoh : pemampatan citra (image compression)
o
Pengolahan citra merupakan proses awal
(preprocessing) dari komputer visi.
Ø
Pengenalan pola (pattern recognition) :
o
Pengelompokkan data numerik dan simbolik
(termasuk citra) secara otomatis oleh komputer agar suatu objek dalam citra
dapat dikenali dan diinterpreasi.
o
Pengenalan pola adalah tahapan selanjutnya atau
analisis dari pengolahan citra
Operasi Pengolahan Citra
Ø
Perbaikan Kualitas Citra (Enhancement)
Ø
Pemugaran Citra (Restoration)
Ø
Pengorakan Citra (Image Analysis)
Ø
Segmentasi Citra (Segmentation)
Ø
Rekonstruksi Citra (Reconstruction)
Ø
Pemampatan Citra (Compression)
Perbaikan Kualitas
Citra
Perbaikan
kualitas citra (image enhancement) merupakan salah satu proses awal dalam pengolahan
citra (image preprocessing). Perbaikan kualitas diperlukan karena seringkali
citra yang dijadikan objek pembahasan mempunyai kua litas yang buruk, misalnya
citra mengalami derau ( noise) pada saat pengiriman melalui saluran transmisi,
citra terlalu terang/gelap, citra kurang tajam, kabur, dan sebagainya. Melalui operasi pemrosesan awal inilah
kualitas citra diperbaiki sehingga citra
dapat digunakan untuk aplikasi lebih lanjut, misalnya untuk aplikasi pengenalan
(recognition) objek di dalam citra.
Yang
dimaksud dengan perbaikan kualitas citra adalah proses mendapatkan citra yang
lebih mudah diinterpretasikan oleh mata
manusia. Pada proses ini, ciri-ciri tertentu yang terdapat di dalam
citra lebih diperjelas kemunculannya [DUL97].
Secara matematis, image enhancement
dapat diartikan sebagai proses mengubah citra f(x, y) menjadi f ’(x, y)
sehingga ciri -ciri yang dilihat pada f(x, y) lebih ditonjolkan.
Proses-proses yang termasuk ke dalam
perbaikan kualitas citra [DUL97]:
1.
Pengubahan
kecerahan gambar (image brightness)
2.
Peregangan kontras
(contrast stretching)
3.
Pengubahan
histogram citra.
4.
Pelembutan citra
(image smoothing)
5.
Penajaman
(sharpening) tepi (edge).
6.
Pewarnaan semu
(pseudocolouring)
7.
Pengubahan
geometric
Beberapa
operasi image enhancemnent (4 dan 5) dapat dipandang sebagai operasi
penapisan untuk memperoleh citra yang lebih baik. Operasi penapisan adalah
adalah operasi konvolusi citra f(x, y) dengan penapis h(x, y):
f
‘(x, y) = h(x, y) * f(x, y)
atau dalam ranah frekuensi:
F
’(u, v) = H(u, v)F(u, v)
Pada
umumnya, f(x,y) sudah diketahui sehingga
persoalannya adalah memilih h(x,y) sedemikian rupa sehingga f ’(x, y) merupakan
citra yang menonjolkan ciri tertentu dari
f(x, y).
Tujuan perbaikan kualitas citra:
a)
Agar citra dapat
ditampilkan dengan kualitas yang lebih baik
b)
Memudahkan proses
analisis citra selanjutnya dan lebih teliti
1.
Pengubahan Kecerahan Gambar (Image Brightness)
Untuk
membuat citra lebih terang atau lebih
gelap, kita melakukan pengubahan kecerahan
gambar. Kecerahan/kecemerlangan gambar dapat diperbaiki dengan
menambahkan (atau mengurangkan) sebuah konstanta kepada (atau dari) setiap pixel di dalam citra. Akibat dari operasi ini, histogram citra mengalami
pergeseran.
Secara matematis operasi ini ditulis
sebagai
f(x, y)’ = f(x, y) + b
Jika
b positif, kecerahan gambar bertambah, sebaliknya jika b negatif kecerahan gambar berkurang.
Algoritma p
engubahan kecerahan gambar ditunjukkan
pada Algoritma dibWh ini. Citra masukan mempunyai
256 derajat keabuan yang nilai -nilainya dari 0 sampai 255. Intensitas
pixel disimpan di dalam
Image[0..N-1,0..M-1], sedangkan
hasil pengubahan tetap disimpan di dalam citra Image.
void ImageBrightness(citra Image, int N, int M,
int b)
/* Mengubah kecerahan citar Image yang berukuran
N ¥ M dengan penambahan
intensitas setiap pixel sebesar b.
*/
{ int i,
j, n;
for(i=0;i<=N-1;i++)
for(j=0;j<=M-1;j++)
Image[i][j]+=b;
}
Nilai pixel hasil
pengubahan mungkin £ derajat keabuan minimum (0) atau ³ derajat keabuan maksimum (255). Karena itu, pixel tersebut perlu dilakukan clipping ke nilai keabuan minimum atau ke nilai keabuan maksimum.
Sebagai contoh,
Gambar 1(a) adalah citra Zelda (beserta histogramnya) yang tampak gelap, sedangkan Gambar 1(b) adalah citra
Zelda (beserta histogramnya) yang lebih terang (nilai b = 80).
(a)
Gambar
Citra Zelda
Histogram Citra Zelda
(b)
Citra Zelda setelah penambahan kecerahan
dengan b
Histogram citra Zelda setelah penambahan kecerahan
Gambar 1. Citra Zelda; Atas: sebelum operasi
penambahan kecerahan terlihat agak gelap;
Bawah: Zelda setelah operasi penambahan kecerahan
dengan b = 80.
2.
Peregangan Kontras
Kontras menyatakan
sebaran terang (lightness) dan gelap (darkness) di dalam sebuah gambar. Citra
dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori kontras: citra kontras-rendah (low contrast), citra kontras bagus (good
contrast atau normal contrast), dan
citra kontras-tinggi (high contrast). Ketiga kategori ini umumnya dibedakan
secara intuitif.
Citra
kontras-rendah dicirikan dengan sebagian besar komposisi citranya adalah terang
atau sebagian besar gelap. Dari histogramnya terlihat sebagian besar derajat
keabuannya terkelompok (clustered) bersama atau hanya menempati sebagian kecil
dari rentang nilai-nilai keabuan yang mungkin. Jika pengelompokan nilai
-nilai pixel berada di bagian kiri (yang
berisi nilai keabuan yang rendah), citranya cenderung gelap. Jika pengelompokan
nilai-nilai pixel berada di bagian kanan (yang berisi nilai keabuan yang
tinggi), citranya cenderung terang. Tetapi, mungkin saja suatu citra tergolong
kontras-rendah meskipun tidak terlalu terang atau tidak terlalu gelap bila
semua pengelompokan nilai keabuan berada di tengah histogram.
Citra kontras-bagus
memperlihatkan jangkauan nilai keabuan yang lebar tanpa ada suatu nilai keabuan
yang mendominasi. Histogram citranya memperlihatkan sebaran nilai keabuan yang relatif
seragam.
Citra
kontras-tinggi, seperti halnya ci tra kontras bagus, memiliki jangkauan nilai
keabuan yang lebar, tetapi terdapat area yang lebar yang didominasi oleh warna
gelap dan area yang lebar yang didominasi oleh
warna terang. Gambar dengan langit terang denganlatar depan yang gelap
adalah contoh citra kontras-tinggi. Pada
histogramnya terlihat dua puncak, satu pada
area nilai keabuan yang rendah dan satu lagi pada area nilai keabuan
yang tinggi.
Citra dengan
kontras-rendah dapat diperbaiki kualitasnya dengan operasi peregangan kontras. Melalui
operasi ini, nilai -nilai keabuan pixel akan merentang dari 0 sampai 255 (pada
citra 8bit), dengan kata lain seluruh nilai keabuan pixel terpakai secara
merata.
Gambar 2 memperlihatkan tiga buah citra Lena yang
masing-masing memiliki kontras-rendah, kontras-tinggi, dan kontras-bagus.
(a) Citra
Lena yang terlalu gelap (kontras rendah)
Histogram
Citra Lena yang terlalu gelap (kontras rendah)
(b) Citra Lena yang terlalu terang (kontras tinggi)
Histogram Citra Lena yang terlalu terang (kontras tinggi)
(c)
Citra Lena yang bagus (normal) (kontras bagus)
Histogram Citra Lena yang bagus (normal) (kontras bagus)
Gambar 2. Tiga buah citra Lena dengan tiga macam
kontras.
Algoritma
peregangan kontras adalah sebagai berikut:
- Cari batas bawah pengelompokan pixel dengan cara memindai ( scan) histogram dari nilai keabuan terkecil ke nilai keabuan terbesar (0 sampai 255) untuk menemukan pixel pertama yang melebihi nilai ambang pertama yang telah dispesifikasikan.
- Cari batas atas pengelompokan pixel dengan cara memindai histogram dari nilai keabuan tertinggi ke nilai keabuan terendah (255 sampai 0) untuk menemukan pixel pertama yang lebih kecil dari nilai ambang kedua yang dispesifikasikan.
- Pixel-pixel yang berada di bawah nilai ambang pertama di-set sama dengan 0, sedangkan pixel-pixel yang berada di atas nilai ambang kedua di -set sama dengan 255.
- Pixel-pixel yang berada di antara nilai ambang pertama dan nilai ambang kedua dipetakan (diskalakan) untuk memenuhi rentang nilai -nilai keabuan yang lengkap (0 sampai 255) dengan persamaan:
S= (r-rmax)/(rmin-rmax) x 255
yang dalam hal ini, r adalah nilai keabuan dalam citra semula, s
adalah nilai keabuan yang baru, rmin adalah nilai keabuan terendah dari
kelompok pixel, dan rmax adalah nilai
keabuan tertinggi dari kelompok pixel
(Gambar 3).
Gambar 3 Peregangan kontras
3.
Pengubahan Histogram Citra
Untuk memperoleh histogram citra sesuai dengan keinginan kita, maka
penyebaran nilai -nilai
intensitas pada citra harus diubah. Terdapat dua cara pengubahan citra
berdasarkan
histogram:
1.
Perataan historam
(histogram equalization)
Nilai -nilai
intensitas di dalam citra diubah sehingga penyebarannya seragam (uniform).
2.
Pembentukan histogram (histogram
spesification)
Nilai -nilai
intensitas di dalam citra diubah agar diperoleh histogram dengan bentuk yang dispesifikasikan
oleh pengguna.
4.
Pelembutan Citra (Image Smoothing)
Tujuan:
•
Menurunkan/menekan
gangguan (noise) pada citra
Gangguan pada citra umumnya berupa variasi intensitas pixel yang tidak
berkorelasi dengan pixel tetangganya. Pixel yang terkena gangguan umumnya mempunyai
frekuensi tinggi. Pelembutan citra dilakukan dengan menekan komponen yang
berfrekuensi tinggi dan membiarkan komponen yang berfrekuensi rendah seperti
semula.
Contoh: citra yang terkena gangguan spike atau speckle
Gambar citra yang terkena speckle/ spike
•
Contoh hasil
pelembutan dengan filter 3x3, hasil tampak kabur (blurring)
Gambar citra hasil
pelembutan
5.
Penajaman (sharpening) tepi (edge).
•
Tujuan:
o
Memperjelas tepi
objek pada citra
•
Kebalikan
pelembutan
•
Metodenya
menggunakan Penapis Lolos Tinggi (HighPass Filter)
•
Sering disebut
sebagai Penajaman tepi (edge sharpening)
•
Contoh :
Gambar contoh cita sebelum penajaman
Gambar citra sesudah penajaman
6.
Pewarnaan semu (pseudocolouring)
•
Proses pemberian
warna tertentu pada nilai pixel citra hitam-putih berdasarkan kriteria tertentu
•
Alasan :Mata
manusia bisa membedakan warna
7.
Pengubahan geometric
ü
Perbaikan citra
dengan mengubah nilai geometrisnya
ü
Metodenya :
a)
Rotasi
b)
Translasi
c)
Penskalaan/Perbesaran/Pengecilan
d)
Skew, dll
ü
Contoh citra San
Francisco, rotasi 6 derajat
gambar citra san Francisco sebelum diubah
Gambar citra san Francisco setelah dirotasi 6 derajat